Islam Agama Yang Damai
ISLAM AGAMA DAMAI TAPI MENGAPA ADA SEKELOMPOK ORANG YANG MERUSAKNYA ?
Kalau di zaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau menamakan kelompok tersebut adalah khawarij.
Sampai kinipun orang2 yang memiliki kesamaan ideologi dengan khawarij tersebut masih ada, hanya beda sebutan yakni Teroris.
“Mengapa Teroris / Khawarij memerangi muslimin?”
Jawabannya, bermula dari penyelewengan makna terhadap ayat:
“Barangsiapa yang berhukum dengan selain hukum Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir.” (Al-Maidah: 44)
Kemudian, mereka memvonis brutal kepada banyak pihak sebagai kafir.
Berikutnya, serampangan dalam memahami dan menerapkan dalil-dalil tentang larangan terhadap seorang muslim berloyal kepada orang kafir, sehingga beranggapan bahwa banyak muslimin sekarang, baik pemerintah secara khusus maupun rakyat sipil secara umum, telah berloyal kepada orang-orang kafir.
Konsekuensinya, mereka tidak segan-segan menganggap banyak muslimin sebagai orang kafir. Semua itu berujung kepada tindakan teror yang mereka anggap sebagai jihad fi sabilillah.
Coba perhatikan, siapakah korban aksi teror mereka? Bukankah kaum muslimin?
Perhatikanlah bahwa kaum muslimin juga menjadi target operasi mereka. Ya, walau awalnya mereka berdalih memerangi orang kafir, tapi pada akhirnya musliminlah yang menjadi sasaran mereka dan justru mereka akan lebih sibuk memerangi kaum muslimin.
Sungguh benar sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam :
يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ
“Mereka membunuh pemeluk Islam dan membiarkan penyembah berhala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Padahal membunuh sesama muslim adalah dosa besar.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
Padahal umat Islam diwajibkan untuk mentaati Allah dan RasululNya juga kepada para pemimpinnya :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِى اْلأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. [An-Nisa’ : 59].
Mentaati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam berarti mengikuti sunnahnya.
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ
Wajib bagi kalian berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa’ur Rasyidun, orang-orang yang mendapat petunjuk. Gigit (pegang)lah Sunnah itu dengan gigi geraham kalian.
[Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dll.
Lihat Shahih at-Tirmidzi karya Syeikh al-Albani II/341-342].
Posting Komentar
Mari Berkomentar Dengan Bijak,Demi Kemajuan Ilmu Kita Bersama